Sabtu, 15 Maret 2014

Antara Mimpi dan Kenyataan

Cape rasanya badan dan fikiran ini. Jika memang ini bukan rezeki Ya Tuhan. Berikanlah keikhlasan pada hati ini dan berikanlah kekuatan untuk membuka tabir kehidupan di jalan yang lain. Jujur Tuhan, hamba-Mu yang hina ini sudah mulai letih dengan kehidupan. Kegamangan dan kegelisahan yang tampak setiap aku membuka mata ini. Ya Tuhan, bukan wanita hina ini tidak bersyukur terhadap setiap nafas yang Engkau berikan, pada setiap kesehatan yang Engkau berkahi. Tapi wanita hina ini, ingin hidupnya jadi lebih baik. Ingin mendapatkan pekerjaan yang bisa dikerjakan dalam waktu panjang, yang dengan gagah mengatakan apa pekerjaannya. Ya Tuhanku, apakah aku harus melepaskan sementara cita-citaku untuk melanjutkan studi. Aku hanya bisa melanjutkan jika ada beasiswa, tapi jika tidak ada beasiswa, hamba pilih mundur saja Ya Tuhan. Aku tidak ingin nanti malah setengah-setengah dan putus di tengah jalan. Dengan mempertimbangkan besarnya biaya jika aku memaksakan diri untuk melanjutkan studi.

Jika tidak melanjutkan studi, apa rencana hidup hamba ini yang terbaik menurut-Mu Ya Tuhanku. Apakah aku tidak memiliki rezeki seperti teman-temanku yang kerja di BUMN, PNS. Apakah aku ditakdirkan sebagai pegawai swasta? Ya Tuhanku, bolehkan aku mengeluh kepada-Mu, supaya lepas juga beban di hati ini. Ya Tuhanku, apakah ini cobaan bagi hidupku, atau azab atas segala keselahan-kesalahan yang pernah aku lakukan? Ya Tuhan, ampuni semua dosa hamba-Mu yang hina ini. Aku akan berpositif thinking dengan semua keadaan yang menimpa diriku saat ini. Bukannya kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat? Hidup di dunia ini hanya sementara kan Tuhan? Bantulah hamba untuk melewati hidup yang sementara ini dengan penuh keikhlasan. Hamba tidak menyerah Ya Tuhan. Hamba hanya mengaku kalah di hadapanmu. Aku sombong. Tidak ada meminta kemudahan kepadaMu. Hamba mohon ampun Ya Tuhanku. Mudahkan segala urusan hamba Ya Tuhanku. Tuntunlah hamba ke jalanMu yang lurus, yang Engkau ridhoi, yang engkau anugerahkan untuk hamba-Mu ini. Jangan tinggalkan aku Ya Tuhan! ^^

Jumat, 07 Maret 2014

Masa-masa Kerja Keras dan Cinta Bodoh (blackflash)

Takah itu bana nasib denai, selalu dijadikan ban serap, ndk msslh cinta, ndk mslh kerja. Hondehhh, iboonyo lai, lah soman bola se denai opor2, klo bola bana, ndk baa do, ko denai ado hati, ado perasaan, ndak takana denai ko manusia juo? Lah ancok denai manahan hati, lah basaba denaai, lah lebaar soman lapangan badan denai, kok co iko se taruih, bia denai mundur, bia denai nan mangalah, bia denai ndak manambah duso nan lah ado! Sakik ati denai, lai tantu dek kalian!!!


WTF mah! Ee kalepor! Anda kira siko ndk punyo hati diopor2 bantuak bola? Okeh, situ jual sini beli! Msh byk kok ikan di laut. Oke. Let's see! Gue bs nunjukkin sesuatu yg situ gk pernah bayangkan! Fine!!!!!



Sangat tidak mengenakkan jadi cewe yang inisiatif. Terutama buat lelaki hidung belang! Terima kasih atas segalanya. Kan ku jadikan kalian pengalaman, supaya ku tak melakukan kesalahan lagi dan lagi. Semoga kalian juga rasakan sakitnya! Selamat mecoba!



Bodoh! Aku bodoh sekali! Dia ternyata menggaggapku tak lebih dari ..., dan ku mengharapkan cinta darinya. Sungguh bodohnya diriku! Untung ku cepatt bertindak dan menyadari segala ketidakberesan ini! Makasih yah N, semoga kamu!



Ternyata benar,, ada dua sisi yg melihatku dri sudut pandang yg berbeda. Satu, aku dianggap sebagai malaikat dan sisi lain, aku dianggap sebagai setan. Jadi, penilaian manusia utu sgt relatif!

Selasa, 04 Maret 2014

Rindu for Bapke (Ape)



Bayangan rindu ini seakan menjadi penari yang tak terhitung lagi
Helaan dan hentakan menebarkan lamunan
Meliuk-liuk, berlarian saling menghempas,  melepas angan yang terlanjur tercipta
Tak ada cela di mata hati ini, tiap mengingat dirimu
Aroma lelakimu seakan membius jiwa wanitaku ini yang rapuh
Ingin berutara tak bersuara, memainkan setiap dentuman jantung, helaan nafas, menari-nari,
Mengajak berlari, berkicauan, melepaskan penat hati
Tak ingin banyak kata yang terucap, takutkan melukai hati, takut melepaskan air mata berderai,
bersahut-sahutan
Aku seakan termakan dengan ucapanku sendiri
Aku galau, galau yang membutakan akal sehat, tapi membuatku bergairah, bersemangat mencapai
fase tertinggi di hidupku saat ini
Ku ingin asap ini menyampaikan getaran- getaran rinduku padamu
Inginku menguasai hati, jiwa dan dirimu
Namun, jika kita berjodoh