Senin, 04 Maret 2013

My Research



         Bermula dari tidak mungkin menjadi mungkin. Bermula dari mencari alamat yang tak ketemu. Konsul dengan dosen pembimbing yang super sibuk namun sangat baik. Konsul hanya dalam hitungan 10 menit. Dan selanjutnya konsul sama dosen yang hanya fokus pada penulisan saja tidak pada isi. Kelimpungan untuk bertanya kepada siapa.
       Mencari penguji III yang awalnya bukan Pak Wahyudi, sangat bersyukur bisa mendapatkan penguji III yang baik hati ternyata teman alm papa, :) bahagianya karena di sisi lain, aku merasa diperhatikan dan dikasihani. Namun, di sisi lain aku merasa memiliki beban tersendiri harus menjadi sebaik yang mereka harapkan. But, I have try, but it’s still not enough. Apapun itu Ya Rabb, hamba sangat sangat bersyukur terhadap hasil yang hamba dapatkan sekarang. Thanks a lot Rabb!

Karir oh karir

         Tak tau harus memulai dari apa, antara iya dan tidak aku jalani. Bukannya tidak bersyukur tetapi setelah dijalani malah menjadi ngambang. Peranku seperti apa? Mengapa gaji yang tamatan SMA lebih besar daripada gaji aku sebagai seorang sarjana. Aku tak tau apakah sebulan ini aku diberi gaji atau tidak. Let’s see! Jika dalam sebulan ini aku tidak dapat gaji, maka aku akan mengambil sebuah keputusan! I’m quiet! I don’t want anything. Just it! But I enjoy this job, please, I hope, semoga hamba benar-benar diberi gaji, namun saat ini aku terus mencari-cari pekerjaan. Sejauh ini, aku belum sanggup untuk membuka lapangan pekerjaan.
          Please God, berikan semangat buat hamba buat bisa menggunakan ijazah ini sebaik-baiknya. Ku tak ingin asal-asalan dapat pekerjaan Ya Rabb. Tapi tak semudah yang hamba bayangkan. Ckckck. Bersyukur dengan apa yang hamba dapat. Sekarang yang terpenting adalah lakukan, lakukan, lakukan, lakukan, lakukan, lakukan, lakukan. Tetapi jika nanti Dani dapat proyek rumah sakit itu, dan aku tidak, yah, daripada makan hati, saya berhenti! Sekarang jalani saja dulu. Sekarang baru 3 minggu, tinggal 1 minggu lagi. Jika tidak ada, dan kamu tidak dapat apa-apa, lebih baik kamu keluar daripada makan hati. Oke! Keep spirit and smile!
Padang, 5 Oktober 2012
Apa mau dikata, tinggi tak sampai, wew, ckckck
          Apa mau dikata, bukannya bermaksud pesimis, usaha sudah maksimal, dimulai dari membeli celana dasar, membeli perlengkapan make up, belajar merias, membeli balzer, sepatu kerja, semuanya telah diprepare, demi bisa mendapat nilai plus ketika memasukkan lamaran. Namun, sayang, semua bertebaran, hilang semua angan yang tercipta, apa daya tinggi tak sampai. Mentok di 154 cm aku! Waw, 1 cm, kekurangan bagiku, telah meluluhlantahkan semua angan ku. Perih. Pedih. Sedih. :(
Padang, 20 Des 2012


        Lepas dari aktivitasku terdahulu, sekarang aku tetap mendapatkan kerjaan sebagai asisten. Sebenarnya aku sudah mulai jenuh sih, apalagi bosnya dara pemarah, teman kerja yang kadang jutek, kadang baik. Cerita soal temen kerja ku satu ini, aku sungguh belum mengenal dia sepenuhnya. I don’t know! Let’s see aja lah! Nah, karena hitungan per bulannya yang lebih gede, yang menjadi pemacu semangatku. But, positifnya, aku mempelajari banyak hal di sini. Mulai dari belajar rasanya sakit kepala, stress, jantung deg-deg an, keringat dingin bercucuran dan ilmu bahasa inggris ku yang ku tekuni intensif 2,5 bulan kemarin jadi berguna.
Sekian dulu ya, mau ngepost dulu ni :)

Padang, 4 Maret 2013

Hari Pertama Puasa



Teman, panggil saja saya Indah. Saya anak ketiga dari tiga orang bersaudara. Benar! Saya anak yang paling kecil. Sekilas jika teman melihat perawakanku tampak lebih tua dari usiaku sebenarnya. Yah, setidaknya itu yang dikatakan oleh kebanyakan orang, saudara maupun kenalanku. Kecuali tetanggaku yang sudah tau tentang kebenaran urutanku sebagai anak paling kecil di keluarga. Indahnya Bulan Ramadhan, tetapi puasa atau Ramadhan kali ini begitu sepi. Kakakku yang kedua sekarang sedang meniti karir di Jakarta. Kakak tertuaku, abangku, sedang bersilaturahmi ke rumah calon mertuanya. Sedangkan adik sepupu pulang ke kampungnya, untuk mengisi liburan akhir semesternya. Yah, eng ing eng, alhasil di rumah tinggal aku sendiri. Kalau lebih diperinci bukan sendiri di rumah tetapi sendiri di bagian kiri rumah. Terdengar agak aneh? Baiklah, akan ku jelaskan mengenai gambaran rumahku yang baru (rumah nenek). Rumah baruku ini terbilang unik karena terdiri dari dua rumah yang digabungkan menjadi satu. Antara rumah bagian kiri dengan rumah bagian kanan berlengketan hanya dibatasi oleh pintu sehingga antara rumah bagian kiri dengan bagian kanan dapat ditembus dengan pintu tengah tersebut.
Ups. Pasti ada teman-teman menebak, saya berasal dari keluarga broken home! Yups, teman-teman salah besar. Saya justru berasal dari keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Penggalan mengenai orang tua ku tidak ku sebutkan di awal kalimat. Bukan karena mereka sudah bercerai kemudian berpisah dan aku memutuskan untuk membeci keduanya. Ckckck. Salah besar. Salah besar. Tetapi kebenaran dan faktanya adalah mereka benar-benar telah pergi meninggalkan dunia. Papa pergi 7 tahun yang lalu sedangkan mama pergi 2 tahun yang lalu. Mereka adalah sosok orang tua yang hebat. Ralat! Bukannya hanya orangtua, tetapi saudara, tetangga, paman, bibi, dan rakyat yang baik hati. Intinya mereka benar-benar menyempurnakan hidupku. Menyempurnakan dalam kapasitas manusia. :)
Sama seperti puasa tahun lalu, puasa kali ini aku lewati  dengan meminum es di siang hari, makan mie instan, makan kue. Tidak bisa berpuasa di puasa yang kedua ini.

Acakadut



             Tak habis fikir, mengapa begitu mudah merusak hidupnya. Mereka punya orang tua lengkap. Oke, fine. Masalah memang tidak hanya karena ketidakadaan orangtua, tetapi mengapa semudah itu mereka merusaknya. Iyah, dia adalah Tundre. Adik sepupu dari teman KKN ku, Vinal. Maaf jika aku membahasnya di dalam tulisan ini. Dia sejauh ini adalah pribadi yang mengasyikkan (Tundre) bukan Vinal. Tetapi dia mengapa bisa menjadi perokok berat di usianya 18 tahun (merokok sejak usia SD). Apakah orangtuanya (papa) nya juga seperti itu. Hmm, papanya pemarah, tapi wajar dia marah jika punya anak seperti Tundre. Aku menjadi tertarik untuk meniiik, apa “alasannya”, bukan karena ingin merendahkannya, tetapi ingin membantunya. Membantunya semampuku saja.
                Hmmm, semakin geleng-geleng mengetahuinya. At least, not only me have a black secret but also him. Tidak saja Tundre, Sukarip, Bang Tonee, Bg Roree, tetapi juga dia yang notabene dosen ****. Dia yang beruntung, aku lupa siapa namanya. Dia yang waw, ternyata tak lebih dengan lelaki yang lain. Hmm, benear-benar, “don’t judge someone from her/his looking”! Selalu saja aku sebagai pelarian. Damn! Menyebalkan!
                Seterusnya, mengapa sih kalian (Vinal, Aa’ Amm, Vedega dan Tenil) sibuk nanyain My Sista, bukannya aku cemburu. Tapi kenapa gak nanya langsung aja sih. Kan My sista punya, hp, pny bb, pny FB, pny twitter. So? Why always me yang selalu penjadi pendengar dan penjelas. Ok fine! Kenapa gak nanyain gue sih! Sebel deh! Whatever lah, gak mau dibilang lebay, alay, sensitif karna semua rasa itu udah hilang dari hidupku.
                Aku bukan manusia yang dulu, yang lemah, rapuh, lembut, sabar, baik hati, suka menolong sampai aku sendiri yang tertodong. I’m me! Truly me! So, aku akan melakukan apa yang bikin aku bahagia. Like this! Make a life story about anything. Oia, soal Lezia, hmm, malas bg buat cerita ma doi. Bukannya happy malas bikin BT. She’s not a patient girl. She’s arrogant, it’s mean that she just wanna talk, but don’t want to heard. 


Padang, 28 Des 12


Kamu dan kamu



Yah tentang oral sex, tentang making love ternyata memang ada di sekitarku. Sungguh mudah membuat mereka terbuka atas perjalanan seks mereka. Ku memang mengikuti setiap alur ceritanya. Mengikuti setiap alurnya, kata per kata. Ku ladenin. Kemana arah pembicaraan yang kalian inginkan, aku ikuti. Kamu meminta kata per kata yang dapat membuatmu merasa bergairah. Sangat mudah membuat kalian berbicara. Tapi ku tak pernah meminta ataupun bertanya. Kalianlah yang membuka suara sendiri. Ku tak ada meminta apalagi memaksa. Tetapi satu hal yang menarik dan menyadarkanku, memang benar. Jika wanita itu adalah wanita yang kau cintai, kau tidak akan mencelakainya. Bahkan kamu akan memberikan segalanya (harta dan waktu serta perasaanmu) untuk dirinya tetapi di sisi lain, kamu adalah lelaki. Lelaki yang butuh belaian. Kau mencari seseorang yang bisa membuatmu bergairah. Dan itu adalah aku. Awalnya aku menikmati setiap kata per kata. Hanya kata per kata. Tetapi aku merasa bosan. kau meminta lebih. Oh maaf, untuk kali ini aku tidak bisa mengiyakanya. Tidak bisa dan tidak mau. Aku merasa benar-benar bahagia awalnya. Aku kau bilang sexy! Wanita mana yang tidak ingin dibilang sexy walaupun badannya sebesar drum. Kau dan kau dan kau menyanjungku hingga bermalam-malam ku merasa ikut bergairah. Ku melupakan masalahku sementara. Tetapi sekarang tanggal 30 Juni 2012 ku sadar, tepatnya Yang Maha Esa menyadarkan ku, bahwa semua kata-kata cinta dan sayang itu, semuanya bulshit, bookies, jelas-jelas kalian telah punya pasangan masing-masing tetapi masih mau mengumbar kata cinta pada diriku. Terima kasih atas pujian yang telah kalian berikan kepadaku. Terima kasih atas semuanya. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Tetapi kali ini aku menyadari, ku hanya dijadikan sebagai mainan imajinasimu. Maafku harus mengambil sikap. Terima kasih atas kepercayaan yang kalian berikan untukku atas rahasia yang kalian beritahu. Mungkin bagi kalian aku kampungan, gak oke, tak pernah memeluk, mecium bibir waw bahkan selanjutnya aku tidak berani membayangkannya, apalagi untuk melakukannya. Aku tidak marah pada kalian tetapi aku sangat berterimakasih dengan apa yang kalian lakukan. Aku menjadi sadar, sadar. Sangat sadar.
Huaaaa, aku senang, akhirnya aku bisa mengetik-ngetik, huaaa.. capekkkk… kapan-kapan lanjutin lagi yahhhhh….